Bank Permata Bikin Performa Positif sampai Kwartal III 2021
PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat performa positif sampai kwartal III 2021. Direktur Keuangan Bank Permata, Lea Kusumawijaya mengutarakan, keseluruhan utang atau credit bruto tumbuh 20,7 % yoy jadi Rp 124,2 triliun.
"Ini sebetulnya dikuasai oleh faktor-faktor satu diantaranya, sudah pasti imbas integratif Bangkok Bank di Indonesia, yang kami tuntaskan pada Desember 2020, tapi juga disumbang oleh perkembangan organik portofolio utang kami," katanya dalam paparan performa Bank Permata, Rabu (10/11/2021).
Lea menguraikan, portofolio utang itu 45 % sebagai wholesale banking, ini sebetulnya telah terhitung imbas integratif dengan Bank Bangkok, dan dari ritel yang mayoritas datang dari KPR yang malah tumbuh sejumlah 23 %.
Searah dengan itu, keseluruhan asset perseroan sampai September 2021 tumbuh sejumlah 31,2 % yoy atau Rp 218,9 triliun. Angka ini didukung oleh perkembangan yang kuat dari simpanan nasabah.
Keuntungan usaha saat sebelum provisi sejumlah Rp 3,5 triliun untuk masa 9 bulan tahun ini, atau naik 28,2 % yoy. Datang dari perkembangan penghasilan bunga bersih yang kuat.
"Ini sebetulnya disumbang oleh fragmen ritel banking dan wholesale banking," kata Lea.
Performa Keuntungan
Untuk keuntungan sesudah pajak Bank Permata sampai September 2021 sejumlah Rp 831,4 miliar. Naik nyaris 2x lipat atau 93,5 % yoy.
Margin bunga bersih per September ada di status 4,4 %, relatif sama dari status per September tahun kemarin. Sementara dari segi biaya to penghasilan terdaftar 53,6 erseh pada September 2021, turun 618 bps yoy.
"Industri perbankan keseluruhannya Judi Slot sudah alami kenaikan terbaik dalam resiko credit mereka. Demikian juga, kami alami hal sama, rasio NPL gross kami untuk September ialah 3,3 % dan NPL net dipertahankan di 0,9 %," papar Lea.
Dari segi rasio lingkup NPL atau NPL coverage ratio Bank Permata stabil di range 200 % selama setahun. Sampai September 2021, rasio lingkup NPL selalu menjaga sekitaran dua ratus % selama setahun, jadi 217 % dari 118 % pada masa yang serupa tahun kemarin.
Keseluruhan utang yang direstrukturisasi karena covid-19 sampai September 2021 ialah 8 % atau sebesar Rp 10,4 triliun. Lebih rendah dibanding industri. Restrukturisasi credit ini khususnya wholesale banking 61,9 %, retail 26 %, dan UKM 12,1 %.
0 Comments