Jurus BRI Bikin Performa Positif sampai Kwartal III 2021



PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sanggup mencatat performa yang sehat dan kuat sampai akhir kwartal III 2021. Signal positif performa konsolidasian BRI tercermin dari pendistribusian credit di akhir September 2021 sejumlah Rp 1.026,42 triliun, tumbuh 9,74 % year on year (yoy).


Direktur Khusus BRI, Sunarso menjelaskan, angka itu semakin tinggi dibanding perkembangan credit perbankan nasional sejumlah 2,21 %.


Dana Faksi Ke-3 BRI sukses tumbuh positif jadi sejumlah Rp 1.135,31 triliun. Tabungan terdaftar memimpin DPK BRI dengan keseluruhan capai Rp 470,16 triliun, tumbuh 7,12 % yoy.


Pembagian dana murah (CASA) BRI juga terus merayap naik, yang di akhir kwartal III 2021 terdaftar 59,60 % atau semakin tinggi dibandingkan masa yang serupa tahun kemarin yaitu sejumlah 59,02 %.


Pada kondisi wabah COVID-19, Sunarso menjelaskan, Perseroan mempunyai dua taktik besar yang mengantar BRI mencatat performa berkilau sampai kwartal III 2021. Pertama, yaitu selamatkan UMKM lewat beragam program restrukturisasi.


"Pertama ialah konsentrasi ke pengamanan Agen Slot UMKM yang notabenenya itu ialah tulang punggung kita. Itu harus ditolong lewat beragam program restrukturisasi," kata Sunarso dalam press konferensi Laporan Keuangan Triwulan III, Rabu (27/10/2021).


Usaha itu ditujukan untuk jaga supaya UMKM tidak jatuh, hingga Perseroan dapat terus bertahan.


"Kalaulah tidak tumbuh, tetapi tidak tumbuh negatif," paparnya.


Ke-2 , Sunarso menjelaskan Perseroan tetap harus tumbuh dengan ikuti stimulan yang digelontorkan pemerintahan sepanjang wabah covid-19, atau disebutkan taktik business follow the stimulan.


Tetapi, Sunarso memperjelas taktik yang ini memiliki sifat sebentar. Ingat dana stimulan datang dari APBN.


"Sampai kapan, tentu jangan semakin lama karena stimulan memerlukan bujet pemerintahan, memerlukan APBN. Kita tidak ingin menyusahkan pemerintahan untuk terus menerus memberi stimulan dan tekan APBN," tutur ia.


Solidnya performa BRI dari segi pendistribusian credit dan permodalan membuat asset perseroan terus tumbuh. Sampai akhir kwartal III terdaftar asset BRI capai Rp 1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 % yoy.


Dalam pada itu, keuntungan BRI per September 2021 terdaftar Rp 19,07 triliun atau tumbuh 34,74 % yoy. "Ini sebagai buah hasil dari taktik BRI yang tetap mengutamakan pada sustainability dan pencadangan di saat keadaan ekonomi belum sembuh seutuhnya karena wabah," katanya.


Performa BRI sampai Kwartal III 2021


Awalnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat keuntungan sejumlah Rp 19,07 triliun. Angka itu tumbuh 34,74 % dibanding masa yang serupa tahun kemarin. Dari segi asset Perseroan sampai September 2021, capai Rp 1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 % yoy.


"Ini sebagai buah hasil dari taktik BRI yang tetap mengutamakan pada sustainability dan pencadangan di saat keadaan ekonomi belum sembuh seutuhnya karena wabah," tutur Direktur Khusus BRI, Sunarso dalam pertemuan jurnalis paparan performa BRI, Rabu, 27 Oktober 2021.


Pendistribusian credit BRI di akhir September 2021 sejumlah Rp 1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 % year on year (yoy). Di mana angka ini semakin tinggi dibanding perkembangan credit perbankan nasional sejumlah 2,21 %.


Sunarso menjelaskan, salah satunya aspek terpenting penunjang perkembangan credit konsolidasian BRI yaitu pendistribusian credit fragmen UMKM yang tumbuh 12,50 % yoy atau capai Rp 848,60 triliun di akhir September 2021. Perolehan itu membuat pembagian credit UMKM dibandingkan keseluruhan credit BRI juga bertambah dari sebelumnya 80,65 % di akhir September 2020 jadi 82,67 % di akhir September 2021.


"Kenaikan pendistribusian credit UMKM yang paling berarti pada kwartal III 2021 tidak lepas dari pembangunan kolaborasi holding Ultra Micro bersama Pegadaian dan PNM, selain rekondisi keadaan ekonomi karena semakin menerpainya wabah," tutur Sunarso.


Dengan detail, pendistribusian credit micro BRI terdaftar Rp 464,66 triliun, credit konsumer sejumlah Rp. 147,16 triliun, credit kecil dan menengah Rp 236,77 triliun dan credit korporasi Rp 177,83 triliun.


BRI sukses jaga kualitas credit yang diteruskan, tercermin dari rasio NPL BRI yang manageable di range 3,28 % di akhir kwartal III 2021 dengan NPL Coverage capai 252,94 %.


Dari segi liabilities, Dana Faksi Ke-3 BRI sukses tumbuh positif jadi sejumlah Rp 1.135,31 triliun. Tabungan terdaftar memimpin DPK BRI dengan keseluruhan capai Rp 470,16 triliun, tumbuh 7,12 % yoy. Pembagian dana murah (CASA) BRI juga terus merayap naik.


Di akhir kwartal III 2021 terdaftar 59,60 % atau semakin tinggi dibandingkan masa yang serupa tahun kemarin yaitu sejumlah 59,02 %. Kesuksesan perseroan dalam tingkatkan pembagian dana murah membuat ongkos dana atau Biaya of Fund (COF) BRI semakin menurun.


"Sampai akhir September 2021 COF BRI terdaftar 2,14 %, lebih rendah dibanding COF BRI pada September 2020 sejumlah 3,45 %," pungkas Sunarso.